Jika Anda dikenal sebagai orang yang baik, baik di kantor atau lingkungan
manapun, biasanya banyak orang yang memanfaatkan kebaikan Anda.
Misalnya di kantor banyak yang meminta bantuan Anda untuk menyelesaikan
pekerjaan yang bukan tugas Anda. Bahkan kadang Anda sampaikan
mengorbankan pekerjaan Anda sendiri. Celakanya, bukan hanya dalam
pekerjaan orang meminta bantuan. Bisa jadi bantuan Anda dalam hal materi
juga jadi sasaran rekan-rekan. Misalnya, karena Anda cukup 'murah hati'
orang tak segan meminjam uang Anda. Dan karena sikap baik Anda, Anda
merasa tidak enak hati untuk menolak. Parahnya, karena Anda terkenal
baik hati, orang lain pun nggak ragu untuk mengulang terus permintaan
bantuannya di lain waktu. Sialnya lagi, orang lain itu belum tentu mau
membalas kebaikan Anda.
Kondisi ini membuat Anda serba salah.
Maksud hati ingin berbuat baik apa daya kebaikan Anda kerap
dimanfaatkan. Makanya, banyak yang bilang, sekarang udah nggak jamannya
lagi jadi orang yang 'terlalu baik'. Yang dibutuhkan sekarang adalah
menjadi orang yang baik sesuai dengan tempatnya. Artinya Anda harus tahu
kapan saatnya bermurah hati dan kapan saatnya bersikap tegas.
Mereka
yang terlalu baik agaknya juga kurang cocok menjadi atasan. Karena Anda
akan terlalu banyak memberikan toleransi pada anak buah, sehingga beban
pekerjaan anda justru akan semakin berat. Atasan yang baik pun merasa
enggan menegur anak buah jika berbuat kesalahan dalam pekerjaan.
Umumnya
atasan yang baik memilih untuk mengoreksi sendiri pekerjaan anak buah
yang salah. Nah masalahnya, kebaikan seperti ini belum tentu akan
mendapat balasan yang sama! Bisa jadi mereka yang telah mendapat
perlakuan baik Anda, akan menganggap Anda lemah dan tidak akan pernah
bisa marah. Kalau kebaikan Anda yang ‘terlalu’ ini dibiarkan, Anda akan
mengalami kerugian. Anda akan banyak ‘makan ati’ dan menyimpan rasa
tidak enak sendiri. Kepahitan akan Anda telan mentah-mentah.
Nah,
kalau Anda termasuk karyawan yang terkenal baik di kantor dan acap kali
dimanfaatkan, jangan tunggu sampai 'makan ati'. Ubahlah sikap Anda
menjadi lebih tegas! Katakan saja terus terang kalau Anda keberatan
memberi bantuan. Jelaskan alasan yang tepat atas keberatan Anda.
Belajarlah untuk menolak sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan. Toh,
image ‘karyawan baik’ pada diri Anda tidak akan hilang hanya karena Anda
bersikap tegas. Bisa jadi Anda akan semakin disegani bukan cuma karena
kebaikan Anda tetapi juga karena ketegasan Anda untuk berkata ‘tidak’!
Memang
sikap yang baik selamanya harus Anda miliki, tetapi jangan sampai
kebaikan Anda membakar diri sendiri. Karena sekarang ini sudah nggak
musim lagi berdiam diri dan menyimpan perasaan sementara batin Anda
tertekan. So, kalau Anda ingin lebih maju dalam karir, Anda bukan
sekedar harus menjadi orang 'baik-baik', tetapi juga harus menjadi orang
yang lebih tegas. Anda setuju...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar